21 Februari 2009

Diabetes Mellitus, Kenalilah Sejak Dini

Sakit gula, kencing manis, gula darah tinggi demikian ungkapan lain dari penyakit diabetes mellitus. Jumlah penderita diabetes di Indonesia tidak sedikit dan naik dari tahun ke tahun yaitu sebesar 12 juta jiwa pada tahun 2005. Pada umumnya, diabetes menyerang kalangan middle age sampai lansia. Tetapi jangan salah, ada pula remaja/ anak2 yang menderita diabetes sejak kecil. Kok bisa ya? Yuk kita telusuri lebih lanjut tentang diabetes. Pada artikel ini saya akan membahas tentang: diagnosis, jenis-jenis, penanganan diabetes secara garis besar.


Pertama-tama ada baiknya jika kita berkenalan dulu sama yang namanya diabetes. Menurut Therapeutic Guidelines, seseorang dapat dikatakan diabetes apabila kadar gula darahnya (puasa & sewaktu) diatas level yang ditetapkan yaitu 7 mmol/L (>126) dan 11 mmol/L (> 200). Gejala yang sering dialami oleh penderita diabetes : sering haus, banyak minum, banyak urin, sering menderita infeksi dan penurunan berat badan.
Secara umum, diabetes dapat dikategorikan menjadi 2 jenis yaitu:
- Diabetes tipe 1 : Diabetes ini umumnya diidap sejak kecil yang dikarenakan faktor turunan.
- Diabetes tipe 2: Diabetes ini umumnya mulai dirasakan pada usia menengah (40+) dan lansia karena pola hidup yang kurang sehat.
Namun demikian, masih ada jenis diabetes yang lain seperti efek samping obat (drug induced diabetes) dan kehamilan (gestational diabetes)

Nah apa sih yang menyebabkan diabetes? Tubuh kita pada hakikatnya diciptakan sempurna. Terdapat mekanisme control yang berkesinambungan sehingga segala fungsi tubuh dapat berjalan secara normal. Dalam hal ini, insulin dan glukagon adalah 2 hormon penting yang berperan dalam stabilisasi kadar gula darah. Namun seperti system lainnya, things can go wrong, dalam diabetes berikut inilah yang terjadi:

1. Kurangnya produksi insulin dari dalam tubuh. Perlu diketahui bahwa insulin ini adalah hormon penting yang bertugas untuk menurunkan kadar gula berlebih di dalam darah. Sedangkan glukagon bertugas menaikkan kadar gula darah. Sebagai ilustrasi, disekujur tubuh kita terdapat sel-sel yang bertugas berpatroli, memantau kadar gula dalam darah. Begitu terjadi lonjakan kadar gula darah entah karena anda makan chocolate, minum ice mocha atau es doger favorit anda, sel-sel ini berteriak minta tolong kepada kelenjar adrenal (bagian produksi insulin) untuk segera mensuplai insulin, dalam rangka mengembalikan kembali kadar gula ke level normal. Nah kalau sampai produksi insulin tidak ada, maka kadar gula pun melambung tinggi tak terkendali.

2. Menurunnya sensitivitas sel penerima insulin
Dalam tubuh kita yang super unik, ada juga reseptor yang bertugas menerima perintah insulin. Dalam keadaan normal, setelah hormon insulin dikeluarkan oleh kelenjar adrenal, maka insulin akan berjumpa dengan sang penerima untuk melaksanakan perintah insulin dalam menurunkan kadar gula. Namun pada penderita diabetes, sel tersebut tidak lagi merespond alias “non responding alias error” Akibatnya, meskipun insulin tersedia dalam jumlah yang banyak, sel penerima mogok melaksanakan tugasnya. Alhasil kadar gula menjadi tinggi diatas normal.

Pada diabetes tipe 1, hal ini disebakan karena alasan pertama yaitu kurangnya produksi insulin. Sedangkan diabetes tipe 2 disebabkan oleh karena MIXED atau campuran dari dua sebab diatas. Berlanjut dari penyebab diabetes inilah, pengobatan diabetes ditargetkan. Sudah banyak beragam obat diabetes efektif yang beredar dipasaran.
Jadi untuk diabetes tipe 1 penangannnya menggunakan hormone insulin
Sedangkan untuk diabetes tipe 2: obat yang digunakan adalah obat penurun kadar gula seperti:
1. Metformin
2. Golongan sulphonylurea seperti :glipizide, gliclazide, glimepiride
3. Rosiglitazone, pioglitazone (kelas obat ini lebih baru dari kedua obat diatas)
4. Sitaglipin (obat terbaru)
5. Acarbose (sudah jarang dipergunakan) dan juga
6. Hormon insulin

Bersambung ke artikel selanjutnya…..
“Lebih spesifik tentang obat-obat diabetes, factor resiko, komplikasi dan pencegahannya”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar