14 Februari 2009

Rivastigmine, obat pikun dalam bentuk transdermal patch (koyo)

Nggak tua, nggak muda mungkin kita semua sering lupa. Lupa menaruh barang dimana, lupa minum obat, lupa ini dan itu. Jika pelupa ini sampai mengganggu aktifitas kerja yang diikuti dengan perubahan perilaku dan penurunan kemampuan kognitif, wah jangan-jangan anda mengidap pikun atau dalam bahasa medisnya dementia

Menurut Therapeutic Guidelines Neurology 2007, terdapat berbagai macam jenis kepikunan (dementia) diantaranya: Alzheimer, dementia setelah stroke, dementia yang dikarenakan gangguan otak bagian depan dan dementia dengan halusinasi. Dementia dapat dikenali dengan ciri-ciri utama seperti: hilang ingatan (amnesia), kesulitan melakukan tugas sehari-hari ( apraxia), sulit mengenali sesuatu (agnosia) and gangguan wicara (aphasia). Namun demikian. terkadang gejala ini dapat juga diikuti dengan halusinasi, depresi, emosi mudah marah & berubahnya kepribadian seseorang. Sebagai contohnya, saya pernah menjumpai seorang nenek tua yang mengidap dementia Alzheimer. Saat ia akan membayar obat seharga $10, ia pun dengan cepat mengeluarkan uang pecahan $100 dan pada saat diberikan uang kembaliannya, ia pun binggung dan menolak. Sang nenek pun sempat ngotot juga bahwa $100 = $10. Waduh bingung juga, tapi setelah dijelaskan secara perlahan dan berulang-ulang barulah sang nenek paham.

Dementia pun ada obatnya, seperti salah satunya adalah rivastigmine. Obat ini bekerja di system saraf pusat dengan meningkatkan tingkat acetylcholine yaitu zat kimiawi otak yang berperan penting dalam kinerja syaraf & memori. Keunggulan dari obat ini adalah bentuk sediaanya yang seperti koyo. Tidak seperti obat-obat lainnya yang berbentuk tablet/kapsul yang harus diminum 2-3x sehari, obat ini hanya ditempelkan satu kali sehari. Dengan demikian, pasien pelupa lebih mudah untuk mengingat menggunakan obatnya.

Namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan transdermal patch / koyo yaitu, untuk:
  • Tidak mengguntingnya. Pada umumnya obat-obat dalam bentuk patch itu bagaikan reservoir yang meresap perlahan lewat membran tipis. Apabila digunting, sistem reservoir itu akan rusak dan hal ini dapat mengakibatkan overdosis.
  • Menempelkan pada bagian tubuh yang kering dan tidak berbulu. Menempelkan patch juga sebaiknya dilakukan sebelum menggunakan body lotion (bagi yg menggunakan) supaya daya rekat patch dikulit tetap tinggi.
  • Menggaplikasikan patch ditempat yang berbeda setiap harinya untuk mengurangi resiko iritasi kulit seperti kulit merah & gatal-gatal. Misalnya jika hari ini koyo ditempel dipunggung, maka besok koyo dilekatkan di lengan atas dst.
  • Apabila patch sampai lepas, segeralah dilepaskan dan tempelkan patch yang baru.

Hindari sauna / panas/ hair dryer karena ada beberapa jenis patch yang daya release obatnya bergantung pada suhu. Semakin panas suhu, semakin cepat obat dilepaskan sehingga bahaya overdosis tidak dapat dipungkiri.

Singkat kata, ada bentuk baru obat kepikunan yaitu transdermal patch atau koyo. Namun pemakaiannya tidak dapat disamakan dengan koyo – koyo yang beredar dipasaran pada umumnya, sehingga perlu diperhatikan cara pemakaian sebelum menggunakan obat ini.

Dea Pitasari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar