25 Juni 2011

"0% Fat,No Cholesterol, No MSG"?? Teliti Dulu...

Pasti pembaca sering sekali membaca klaim "0% Fat", "NoCholesterol" "No MSG". Akan tetapi belum tentu 100% aman..Yuk kita belajar untuk lebih teliti dalam membeli bahan makanan, karena kalau salah paham, bukannya sehat malah jadi sebaliknya.

0% Fat
Belajar dari pengalaman, saya pernah membeli satu paket permen, tertulis 0% Fat. Dalam hati wah aman...gak bikin gemuk..Bisa makan banyak. Tetapi perlu diingat  permen mengandung sukrosa atau gula. Meskipun TIDAK mengandung lemak, bila kita mengkonsumsi gula berlebihan, otomatis tubuh kita akan menyimpannya sebagai cadangan makanan. Nahh cadangan makanannya selain berupa glikogen (gula otot),gula tersebut diubah bentuknya menjadi lemak dan disimpan dibawah jaringan kulit kita. Alhasil ya itu dia, berat badan menanjak naik terus. Jadi, baik bila memilih bahan makanann low fat, tetapi perlu diperhatikan juga kandungan gulanya. 

No Cholesterol
Nah ini sering dijumpai ya, terutama Ibu - ibu rumah tangga, sering mendengar klaim Non Cholesterol di televisi. Perlu diketahui Cholesterol = choline + sterol. Nahh yang mampu memproduksi choline dan sterol adalah hewan dan manusia. Tumbuhan, kelapa sawit, bukanlah hewan tentu saja TIDAK mengandung cholesterol. Namun tumbuh2an mengandung minyak atau lemak nabati. Lemak dan cholesterol berbeda lhoo..Lemak nabati ini jika digunakan berkali kali dengan panas yang tinggi, ikatan lemaknya berubah menjadi trans-fat yang bersifat karsinogenik atau menyebabkan kanker. Nah ini dia, makanya perlu dihindari jika menggoreng makanan, jangan memakai minyak yang sama untuk berkali kali. Jadi, claim di televisi memang benar adanya, tetapi kita perlu waspadai penggunaannya.

No MSG
Yang satu ini sering juga dijumpai pada makanan ringan,  MSG = Mono Sodium Glutamate alias micin alias penguat rasa atau sering ditulis "flavour enhancer no 621". Coba kita periksa dulu pada bagian ingredients, jika tertulis No MSG. Saya pernah melihat memang betul produk tersebut tidak menggunakan Mono Sodium Glutamat, tetapi tetap menggunakan penguat rasa lainnya seperti Mono Kalium Glutamat, Kalsium diglutamat, Monoamonium glutamat dan kawan kawannya yang juga berfungsi sebagai bumbu penyedap. Namun, pembaca tidak perlu takut, MSG aman kok digunakan, karena MSG adalah zat tambahan pada pangan yang telah disetujui oleh BPOM. Namun...jika digunakan berlebihan zat ini dapat bersifat neurotoxic, atau menggangu fungsi syarat kita.



Semoga pembaca bisa lebih berhati2 ya dalam membeli...Jika ada yg punya pengalaman yang sama, silakan share di bagian comments... =) 

Semoga bermanfaat!  

2 komentar:

  1. Hello from Malaysia! Thanks for a nice blog. It is not that easy to find a pharmacist graduated from overseas willing to share his/her knowledge in the web.

    On No MSG, free glutamate acids is every where and the whole thing can accumulate and in the long run may pose great danger to our body. I try to avoid even food that contains little or minute MSG. It there in traditional food like salted eggs, (fermented) fish sauces and need not to say in all kinds of fast foods including snacks. The dose we are getting everyday is unimaginable.

    BalasHapus
  2. Hello there! Thank you for the comment, appreciate it. Definitely we are facing flavour enhancer everywhere these days, gotta maximize our healthy intakes to balance out. I hope you enjoy this blog!! =)

    BalasHapus